Taman Nasional Gunung Rinjani Merupakan Gunung tertinggi ke tiga yang ada di Indonesia. Secara geografis Gunung Rinjani ini berada pada : 8°18’ – 8°33’ LS, 116°18’ – 116°32’ BT. Terletak di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dengan ketinggian 3.726 meter dpl, objek wisata ini menjadi incaran utama para petualang atau pendaki sejati. Untuk menaklukan ketinggian Gunung Rinjani ini dibuthkan tekad yang kuat, semangat yang membara dan fisik yang kuat. Kesabaranpun merupakan hal yang harus diperhatiakan karena kondisi dan rintangan mencapai puncak gunung ini sangat berat.
Di hutan Gunung Rinjani ini terdapat beberapa flora dan fauna seperti jelutung, dedurenan, bayur, beringin, jambu-jambua, keruing, rerau, eidelweis, dan beberapa fauna seperti musang, kijang, lutung budeng, trenggiling, burung cikukua tanduk, dawah hutan, kepudang kuduk hitam, dan beberapa jenis reptilia.
Menurut legenda konon di Gunung Rinjani ini merupakan tempat bersemayamnya sesosok putri nan cantik jelita yang bernama Dewi Anjani. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Anjani adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani. Mereka menyakini bahwa Dewi Anjani lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak. Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak ( 2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 - 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang.
Kebanyakan para pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengahiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700 meter ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik langsung membakar kulit. Dari Rute Senaru tenjakan tanpa jeda, dengan cuaca agak teduh karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir pegunungan di ketinggian 2.641 m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat menarik. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke tinggian 2.000 m dpl) yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (carper,mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke Segara Anak untuk berendem di kolam air panas dan mancing.
Di hutan Gunung Rinjani ini terdapat beberapa flora dan fauna seperti jelutung, dedurenan, bayur, beringin, jambu-jambua, keruing, rerau, eidelweis, dan beberapa fauna seperti musang, kijang, lutung budeng, trenggiling, burung cikukua tanduk, dawah hutan, kepudang kuduk hitam, dan beberapa jenis reptilia.
Menurut legenda konon di Gunung Rinjani ini merupakan tempat bersemayamnya sesosok putri nan cantik jelita yang bernama Dewi Anjani. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Anjani adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani. Mereka menyakini bahwa Dewi Anjani lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak. Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak ( 2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 - 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang.
Kebanyakan para pendaki memulai pendakian dari rute Sembalun dan mengahiri pendakian di senaru, karena bisa menghemat 700 meter ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas karena melalui padang savana yang terik langsung membakar kulit. Dari Rute Senaru tenjakan tanpa jeda, dengan cuaca agak teduh karena melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 7 jam menuju bibir pegunungan di ketinggian 2.641 m dpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun ke arah luar sangat menarik. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke tinggian 2.000 m dpl) yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (carper,mujair) yang banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke Segara Anak untuk berendem di kolam air panas dan mancing.
Untuk mencapai puncak (dari arah danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat dengan ketinggian sekitar 700 meter dan menaiki punggungan sekitar 1.000 meter yang ditempuh dalam 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir untuk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari untuk mencari momen indah – matahari terbit di puncak Rinjani. Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; karena meniti di bibir kawah dengan margin safety yang pas-pasan. Medan pasir, batu, tanah. 200 meter ketinggian terakhir harus ditempuh dengan susah payah, karena satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander – ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dengan pemandangan alamnya yang indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari.
Di sekitar Gunung Rinjani ini terdapat beberapa objek wisata yang sangat bagus seperti Gua Susu dan gunung Baru Jari (anak gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau) perlu tambahan waktu dua hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan, tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. Tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yang diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay-homestay yang menjamur di desa Senaru.
Waktu yang tepat untuk mendaki adalah pada bulan Agustus sampai Desember.