Air Terjun ini memiliki ketinggian 42 meter dan bertingkat-tingkat. Terjunan airnya cukup deras dan besar dengan kolam yang terbentuk di bawahnya tidak begitu dalam hanya sepinggang orang dewasa. Juga dasar kolam yang lembut dan datar memungkinkan pengunjung dapat berenang. Selain itu menurut mitos yang beredar jikalau mandi di air terjun ini akan menyebabkan awet muda.
Dalam bahasa Sasak yang merupakan bahasa sehari-hari masyarakat Lombok,tiu berarti kolam, sedangkan kelep bermakna terbang. Terjemahan bebasnya adalah kolam tempat buih-buih air beterbangan. Pada saat-saat tertentu, butiran air yang beterbangan itu memunculkan pelangi di ujung air terjun.
Air terjun ini masih berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dengan sumber airnya berasal dari Danau Segara Anak di puncak gunung Rinjani.
Masih ada dua air terjun lagi di kawasan ini, yaitu Air Terjun Sendang Gila dan Air Terjun Batara Lejang. Posisi Air Terjun Tiu Kelep ini berada di antara dua air terjun tersebut. Yang disebutkan pertama berada di bawahnya, dimana jatuhan air dari Air Terjun Tiu Kelep ini nantinya akan melewati tebing miring yang berlumut hijau membentuk Air Terjun Sendang Gila. Sedangkan yang kedua berada di atasnya di bagian hulu.
Lokasi terletak di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Peta dan Koordinat GPS: 8° 18' 9.17" S 116° 19' 50.86" E
8° 18' 4.28" S 116° 19' 48.39" E
Perjalanan menuju air terjun Tiu Kelep berjarak kurang lebih 60 km dari ibu kota Mataram. Untuk menuju ke desa Senaru diperlukan waktu sekitar 2 hingga 3 jam dengan kendaraan roda empat dari pusat kota Mataram. Ada dua rute yang bisa ditempuh untukj menuju kesana, yaitu pertama melalui Pusuk dan kedua melalui Pantai Senggigi. Tidak ada kendaraan umum yang menuju langsung ke lokasi ini. Oleh sebab itu para pengunjung biasanya menyewa kendaraan di rental-rental mobil atau motor yang banyak ditemukan di pusat kota (Mataram atau Cakranegara).
Kondisi jalan menuju air terjun ini kurang baik dengan menyusuri jalan setapak berbatu-batu, menembus hutan, naik turun beberapa batu besar dan batang pohon, menyeberangi sungai yang berbatu-batu licin dan agak deras arusnya. Disarankan jika ingin menuju kesana untuk menyewa penunjuk jalan (guide) yang disediakan di pintu masuk atau membawa teman yang sudah pernah kesana.
Dari pintu masuk di Desa Senaru perjalanan diawali dengan trecking melewati tangga yang berlumut dan curam. Setelah melewati tangga ambil belokan ke kanan, jikalau ke kiri ke arah Air Terjun Sendang Gila berada. Waktu perjalanan menuju lokasi air terjun ini sekitar 1 jam perjalanan. Di perjalanan pulang kita juga bisa menikmati prosotan irigasi peninggalan Belanda. Lokasinya dari arah pulang tepatnya di jembatan penyebrangan. Rutenya dari jembatan hingga ke irigasi (sungai kecil), Anda akan melewati trowongan yang gelap dengan di arusi air yang cukup deras. Prosotan disini tidak kalah serunya dengan prosotan yang pernah Anda datangi.
Biaya tiket masuk Rp 2000,-/orang dan parkir roda dua Rp 2000,- dan roda empat Rp 4000,-.
Fasilitas dan akomodasi di kawasan objek wisata ini memang tidak terlalu banyak fasilitas yang tersedia, kecuali hanya ada satu toilet dan tempat ganti pakaian serta sedikit berugak atau rumah panggung kecil untuk berteduh. Disarankan untuk membawa makanan atau membeli dulu di warung-warung kecil di lapangan parkir dekat pintu masuk kerena di lokasi air terjun tidak ada yang menjual minuman atau makanan kecil tersebut.
Jangan berharap menemukan penginapan di sana. Sebagai ganti, ada camping ground untuk mendirikan tenda. Jikalau ingin menginap, tempat terdekat berada di Desa Senaru berupa home stay. Harga perkamar tidak terlalu mahal berkisar Rp. 150.000 - 200.000 per malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar