Nama Benang Stokel dalam bahasa setempat berarti segumpal benang. Nama ini diberikan karena bentuk air terjun ini menyerupai benang yang diikat menyatu.
Tempat wisata air terjun Benang Setokel ini memiliki legenda atau mitos yang berkembang di masyarakat selama ini menyatakan, Air Terjun Benang Stokel menjadi tempat membersihkan diri Dewi Anjani - makhluk gaib yang dipercaya sebagai penunggu Gunung Rinjani. Pada waktu-waktu tertentu konon Dewi Anjani turun dari gunung kemudian mandi dan membersihkan rambutnya di Benang Stokel. Oleh karena itu, banyak masyarakat percaya mereka yang mempunyai masalah dengan rambutnya, seperti rontok, ingin menghitamkan rambut, akan mandi di Air Terjun Benang Stokel.
Selain itu dari cerita unik di balik kecantikan Benang Stokel. Konon, jalur Benang Stokel - Gunung Rinjani sering digunakan oleh orang-orang sakti untuk mencari berkah atau keselamatan dengan melakukan pendakian untuk bertapa ke Gunung Rinjani, yang hingga saat ini, kebiasaan tersebut masih sering dilakukan oleh warga setempat. Jalur pendakian ini hanya memerlukan waktu tujuh jam saja sehingga memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan lewat jalur kawasan Sembalun, Lombok Timur atau Senaru, Lombok Utara.
Perjalanan menuju tempat wisata ini berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram ke arah timur dengan waktu tempuh sekitar 45 menit atau 25 km ke arah utara dari Kota Praya (30 menit). Untuk menuju ke air terjun ini belum tersedia angkutan umum sehingga harus menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan baik roda dua atau empat.
Jika berangkat dari kota Mataram akan melewati Narmada, Sedau, hingga sampai di pertigaaan Desa Pancor Dao. Di pertigaan ini arahkan kendaraan ke timur laut hingga mencapai pertigaan Pasar Teratak. Selanjutnya di pertigaan ini ambilbelokan ke kiri ke arah utara melewati jalan pedesaan.
Minimnya petunjuk jalan menyebabkan pengunjung, terutama yang baru pergi ketempat tersebut, salah jalur dan kesasar sebab banyak sekali dijumpai tikungan dan pertigaan menuju ke sana.
Sesampai di pintu masuk perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan setapak berbentuk tangga (sudah berpaving blok) sekitar 20 menit (sekitar 500 m) melewati hutan hingga ke lokasi air terjun berada. Di sepanjang jalan setapak ini banyak dijumpai warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman ringan.
Tiket masuk adalah Rp 1.000 per orang dengan parkir sepeda motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.500.
Di pintu masuk ini banyak yang menawarkan jasa pemandu ke Benang Stokel dan Kelambu. Tarif rata-rata pemandu sekitar Rp 25000 sehari.
Fasilitas dan Akomodasi di obyek wisata ini belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Ketiadaan rambu petunjuk arah di persimpangan yang mempersulit pengunjung untuk mencapai lokasi. Berugak yang disediakan pun sudah banyak yang rusak. Selain itu, kamar ganti pengunjung pun sudah tidak layak digunakan, bahkan toilet ini banyak tak berpintu dan beratap. Tapi disini sudah banyak dagang yang menyediakan makanan dan minuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar